Selasa, 14 Mei 2013

Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

          
Siknas merupakan adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengabaikan kepentingan bangsa yang lebih luas dan rahasia-rahasia negara. Pengembangan SIKNAS dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan dengan mendayagunakan kemajuan-kemajuan di bidang teknologi informatika.Pengembangan SIKNAS dilakukan dengan mengembangkan sumber daya dan infrastruktur informatika, dengan mengutamakan pengembangan sumber daya manusia (SDM).


Review

Judul jurnal :
Analisis perencanaan tahunan kesehatan
Sub dinas pencegahan dan pemberantasan
Penyakit dinas kesehatan kota depok
Tahun 2002
Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) merupakan pengembangan sistem informasi kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi di setiap tingkat administrasi kesehatan, yang menghasilkan data/informasi akurat dan dapat menunjang terwujudnya Indonesia Sehat.
SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari Sistem Kesehatan di Indonesia. Bagian dari SIKNAS terdiri dari sistem kesehatan pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Untuk fungsinya Sistem Informasi Kesehatan di tingkat Pusat merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Nasional, di tingkat Provinsi merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Provinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota. 
Menurut kelompok kami desentralisasi berperan dalam siknas karena siknas itu sendiri di himpun oleh  sistem informasi kesehatan provinsi,sistem informasi kesehatan provinsi dihimpun dari sistem informasi kesetan kabupaten,yang itu semua membutuhkan suatu kewenangan dari daerah atau provinsi tersebut yang informasi kesehatan tersebut di butuhkan untuk data pusat.
  Jurnal yang terkait yaitu Kota Depok memiliki permasalahan dibidang kesehatan yang cukup banyak. CFR (CaseFatality Rate) dari penyakit DHF meningkat dari tahun ke tahun. Diare dan ISPA selalu menjadi prioritas dalam penanggulangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2002 khususnya Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. Pelaksanaan perencanaan Dinas Kesehatan Kota Depok menggunakan pedoman pada langkah-langkah perencanaan dan penganggaran Propinsi Jawa Barat. Protap tersebut mengatur tentang tahapan-tahapan atau prosedur perencanaan kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas, tingkat Dinas Kesehatan sampai tingkat propinsi . Jenis data yang digunakan dalam perencanaan adalah data tentang derajat kesehatan masyarakat berupa data morbilitas dan mortalitas, data sarana dan prasarana kesehatan, utilisasi vaksin dan data jumlah penduduk serta kondisi lingkungan. Keakuratan data merupakan syarat untuk menentukan nilai informasi. Semakin akuratinformasi tersebut, semakin aman manajer dalam mengabil keputusan,semakin akurat data tersebut di berikan kepada pusatdan data tersebut di butuhkan untuk anggaran dari pusat
 

0 komentar:

Posting Komentar